Mafhum Tasawuf dan Tareqat
March 5, 2009Kitab Risalah Tasawuf
March 5, 2009Tasawuf dalam Pandangan Al Junaid
Dasar-dasar Tasawuf
“Kitab ini yaitu Al-Qur’an adalah kitab paling mulia dan paling lengkap. Syariah
kita adalah aturan hidup yang paling jelas dan paling rinci.
Tareqat kita, yakni jalan ahli tasawuf, dikuatkan dengan kitab dan sunnah.
Maka barang siapa belum mendalami al-Qur’an, memelihara Sunnah dan
memahami makna-maknanya tidak boleh di ikuti.”
Ia juga berkata kepada sahabat-sabahatnya :
“Seandainya kamu melihat seseorang terbang di udara maka janganlah kamu
meyakininya hingga melihat perbuatannya berkaitan dengan perintah dan
larangan Allah.
Jika kamu melihat ia menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan
larangan-larangan-Nya, maka kamu boleh mempercayai dan mengikutinya.
Tetapi jika kamu melihat ia melanggar perintah dan larangan itu maka jauhilah
dia.”
Lingkungan Agung Para Sufi
“Manakala Allah menghendaki kebaikan bagi seorang murid, Dia akan
membawanya ke lingkungan para Sufi dan menjauhkannya dari kaum ulama
pembaca buku.” Dikatakan kepada Abdullah bin Sa’id bin Kilab, “Anda berbicara
pandangan masing-masing ulama. Lalu di sana ada seorang tokoh yang
dipanggil dengan nama al-Junayd. Lihatlah, apakah Anda kontra atau tidak?”
Abdullah lalu menghadiri majlis al-Junayd.
Ia bertanya kepada al-Junayd tentang tauhid, lalu Junayd menjawabnya. Namun
Abdullah kebingungan. Lantas kembali bertanya kepada al-Junayd, “Tolong Anda ulang ucapan tadi bagiku!” Al-Junayd mengulangi, namun dengan ungkapan yang lain. Abdullah lalu berkata, “Wah, ini lain lagi, aku tidak mampu
menghafalnya. Tolonglah Anda ulangi sekali lagi!” Lantas al-Junayd pun
mengulanginya, tetapi dengan ungkapan yang lain lagi. Abdullah berkata, “Tidak
mungkin bagiku memahami apa yang Anda ucapkan. Tolonglah Anda huraikan
untuk kami!” Al-Junayd menjawab, “Kalau Anda memperkenankannya, aku akan
menguraikannya.”
Lalu Abdullah berdiri, dan berkata akan keutamaan al-Junayd serta keunggulan
moralnya.
“Apabila prinsip-prinsip kaum Sufi merupakan prinsip paling sahih, dan para
syeikhnya merupakan tokoh besar manusia, ulamanya adalah yang paling alim
di antara manusia.
Bagi para murid yang tunduk kepadanya, bila sang murid itu termasuk ahli
penempuh dan penahap tujuan mereka, maka para syeikh inilah yang menjaga
apa yang teristimewa, berupa terbukanya kegaiban.
Karenanya, tidak dibutuhkan lagi bergaul (terkait) dengan orang yang ada di luar
golongan ini.
Bila ingin mengikuti jalan Sunnah, sementara dirinya tidak bersaing untuk
mahir dalam hujjah, lalu ingin mencapai peringakat bertaklid agar bisa sampai
pada kebenaran, hendaknya ia bertaklid kepada ulama salafnya. Dan hendaknya
bersama jalan generasi Sufi ini, sebab, mereka lebih utama dari yang lain.”
Tasawuf, Ilmu Paling Mulia
Al-Junayd berkata, “Jika Anda mengetahui bahwa Allah swt. memiliki ilmu di
bawah atap langit ini yang lebih mulia daripada ilmu tasawuf, dimana kita
berbicara di dalamnya dengan sahabat-sahabat dan teman kita, tentu aku akan
berjalan dan menuju ilmu tadi.”
Makna Hakikat Terdalam
“Tasawuf artinya Allah mematikan dirimu dari dirimu, dan menghidupkan dirimu
dengan-Nya.” Tasawuf adalah engkau berada semata-mata bersama Allah swt.
tanpa keterikatan apa pun.”
“Tasawuf adalah perang tanpa kompromi.” Dia berkata pula, “Para Sufi adalah
anggota dari satu keluarga yang tidak bisa dimasuki oleh orang-orang selain
mereka.” Selanjutnya dia juga menjelaskan lagi, “Tasawuf adalah dzikir bersama, penyampain yang disertai bimbingan, dan tindakan yang didasari Sunnah.”
Metafor Kaum Sufi
“Kaum Sufi adalah seperti bumi, selalu semua kotoran dicampakkan kepadanya,
namun tidak menumbuhkan kecuali segala tumbuhan yang baik.” Dia juga
mengatakan, “Seorang Sufi adalah bagaikan bumi, yang di injak orang saleh
mahu pun munafiq; juga seperti mendung, memayungi segala yang ada; seperti
air hujan, mengairi segala sesuatu.”
Dia melanjutkan, “jika engkau melihat seorang Sufi menaruh kepedulian kepada
penampilan lahiriahnya, maka ketahuilah wujud batinnya rosak.”