August 25, 2012
Kejahilan bukan sahaja akan melahirkan sikap taksub, malah lebih daripada itu ia mempunyai implikasi buruk terhadap kehidupan. Ia boleh menyebabkan kebinasaan kepada seseorang individu, masyarakat, agama dan negara. Di samping merendahkan martabat insan, kejahilan tidak mengenal nilai-nilai kerjasama, timbang rasa, kecintaan dan keadilan. Kerana sikap jahil dan taksub itulah, maka perpecahan terus berlaku di kalangan kita umat Islam. Perbuatan ini ternyata bertentangan dengan syariat Islam.
June 6, 2012
Bermula Mu’alim hamba [Buya Abdul Karim bin Muhammad Nur – Kerinci Indonesia menyusun sebuah kitab yang menjadi pegangan seluruh murid beliau yang ditulis menggunakan huruf jawi (Arab Melayu), mudah-mudahan Allah meredhai dan mengizinkan hamba mengutarakannya dalam forum ini tanpa melanggar adab. Bismillahirrahmanirrahiim… Adapun Mubadi ilmu tauhid itu sepuluh perkara: 1. Nama ilmu ini yaitu ilmu Tauhid, ilmu Kalam, ilmu Sifat, ilmu Ussuluddin, ilmu ‘Aqidul Iman 2. Tempat ambilannya : yaitu diterbitkan daripada Qur’an dan Hadits 3. Kandungannya yaitu mengandung pengetahuan dari hal membahas ketetapan pegangan kepercayaan kepada Tuhan dan kepada rasul-rasulNya, daripada beberapa simpulan atau ikatan kepercayaan dengan segala dalil-dalil […]
June 12, 2011
Download Full Image Click Here
July 2, 2010
Sesiapa yang inginkan kemenangan dunia dan akhirat, janganlah dibiarkan masa berlalu dengan penuh kerugian. Jadikan setiap nafasmu nafas ibadah. Wahai saudaraku, Setelah engkau memiliki ilmu tiadalah lagi perkara yang penting melainkan beramal dengan ilmu, berilmu tanpa amal adalah binasa. Janganlah engkau berpaling lagi ke belakang, terus sucikan dirimu untuk menghampiri Tuhanmu sehingga terbuka cahaya hatimu dengan ilmu terus dariNya tanpa perantaraan. Hatimu akan bersinar dengan cahaya makrifat dan engkau memiliki harta yang amat bernilai, harta yang tiada dijual dimaya ini, tiada dimiliki oleh para jutawan dan para raja, harta yang menyebabkan engkau sentiasa tenang dan tiada mengharapkan apa bantuan dari […]
March 27, 2010
Pada zaman dahulu, ada seorang bijaksana dan baik hati, yang memiliki sebuah rumah besar. Dalam perjalanan hidupnya, ia sering pergi jauh beberapa waktu lamanya. Kalau ia sedang pergi, rumah itu diserahkan pemeliharaannya kepada para pelayan. Salah satu sifat para pelayan itu adalah pelupa. Sering mereka lupa, mengapa berada dalam rumah itu; demikianlah mereka menjalankan kewajibannya dengan mengulang-ngulang yang sudah dikerjakan. Tidak jarang pula mereka melakukan pekerjaan dengan cara yang sama sekali berbeda dengan yang telah diberitahukan kepada mereka. Hal itu terjadi karena mereka telah melupakan peran mereka di rumah itu. Konon, ketika pemilik rumah itu sedang bepergian jauh, muncullah sekelompok […]
March 27, 2010
Imam Al-Ghazali mengisahkan suatu cerita dalam kehidupan Isa bin Maryam. Pada suatu hari Isa melihat orang-orang duduk bersedih di sebuah tembok, dipinggir jalan. Tanyanya, “Apa gerangan yang merundungmu semua?” Jawab mereka, “Kami menjadi seperti ini lantaran ketakutan kami menghadapi neraka.” Isapun meneruskan perjalanannya, dan melihat sejumlah orang berkelompok berduka dalam berbagai gaya dipinggir jalan.Katanya, “Apa gerangan yang merundung kalian?” Mereka menjawab, “Keinginan akan sorga telah membuat kami semua begini.” Isa pun melanjutkan perjalanannya, sampai ia bertemu dengan kelompok ketiga. Tampaknya orang-orang itu telah menderita amat sangat, tetapi wajah mereka bersinar bahagia. Isa bertanya, “Apa gerangan yang telah membuatmu begitu?” Mereka […]
March 27, 2010
Seorang darwis yang suka berpegang pada kaidah, yang berasal dari mazhab sangat saleh, pada suatu hari berjalan menyusur tepi sungai. Ia memusatkan perhatian pada pelbagai masalah moral dan ajaran, sebab itulah yang menjadi pokok perhatian pengajaran Sufi dalam mazhabnya. Ia menyamakan agama perasaan dengan pencarian Kebenaran mutlak. Tiba-tiba renungannya terganggu oleh teriakan keras: seseorang terdengar mengulang-ngulang suatu ungkapan darwis.”Tak ada gunanya itu,” katanya kepada diri sendiri, “sebab orang itu telah salah mengucapkannya. Seharusnya diucapkannya YA-HU, tapi dia mengucapkannya U-YA-HU.” Kemudian ia menyadari bahwa, sebagai Darwis yang lebih teliti, ia mempunyai kewajiban untuk meluruskan ucapan orang itu. Mungkin orang itu tidak […]
March 27, 2010
Konon, ada seorang raja darwis yang berangkat mengadakan perjalanan melalui laut. Ketika penumpang-penumpang lain memasuki perahu satu demi satu, mereka melihatnya dan sebagai lazimnya –merekapun meminta nasehat kepadanya. Apa yang dilakukan semua darwis tentu sama saja, yakni memberi tahu orang-orang itu hal yang itu-itu juga: darwis itu tampaknya mengulangi saja salah satu rumusan yang menjadi perhatian darwis sepanjang masa. Rumusan itu adalah: “Cobalah menyadari maut, sampai kau tahu maut itu apa.” Hanya beberapa penumpang saja yang secara khusus tertarik akan peringatan itu. Mendadak ada angin topan menderu. Anak kapal maupun penumpang semuanya berlutut, memohon agar Tuhan menyelamatkan perahunya. Mereka terdengar […]
March 27, 2010
Tiga orang musafir menjadi sahabat dalam suatu perjalanan yang jauh dan melelahkan; mereka bergembira dan berduka bersama, mengumpulkan kekuatan dan tenaga bersama. Setelah berhari-hari lamanya mereka menyadari bahwa yang mereka miliki tinggal sepotong roti dan seteguk air di kendi. Mereka pun bertengkar tentang siapa yang berhak memakan dan meminum bekal tersebut. Karena tidak berhasil mencapai persesuaian pendapat, akhirnya mereka memutuskanuntuk membagi saja makanan dan minuman itu menjadi tiga.Namun, tetap saja mereka tidak sepakat. Malampun turun; salah seorang mengusulkan agar tidur saja.Kalau besok mereka bangun, orang yang telah mendapatkan mimpi yang paling menakjubkan akan menentukan apa yang harus dilakukan. Pagi berikutnya, […]
March 27, 2010
Pada zaman dahulu ada seorang yang merenungkan cara bekerjanya Alam, dan karena ketekunan dan percobaan- percobaannya, akhirnya ia menemukan bagaimana api diciptakan. Orang itu bernama Nur. Ia memutuskan untuk berkelana dari satu negeri ke lain negeri, menunjukkan kepada rakyat banyak tentang penemuannya. Nur menyampaikan rahasianya itu kepada berbagai-bagai kelompok masyarakat. Beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan pengetahuan itu. Yang lain mengusirnya, mengira bahwa ia mungkin berbahaya, sebelum mereka mempunyai waktu cukup untuk mengetahui betapa berharganya penemuan itu bagi mereka. Akhirnya, sekelompok orang yang menyaksikannya memamerkan cara pembuatan api menjadi begitu ketakutan sehingga mereka menangkapnya dan kemudian membunuhnya, yakin bahwa ia […]